Jumat, 15 Januari 2016

kasus pelanggaran buruh tugas arin

KASUS PELANGGARAN KETENAGAKERJAAN DALAM SISTEM SUBKONTRAK (SUBKON)
20130226-075512.jpg
sebenarnya tidak ada istilah subkontrak/outsourcing dalam UU ketenagakerjaan tetapi yang ada adalah pemborongan pekerjaan.
Kasus ini bermula ketika seseorang mengeluh kepada saya..
Berdasarkan hasil wawancara dengan yang bersangkutan:
1.        pekerjaannya itu borongan/subkontrak(subkon) dari sebuah pabrik komponen otomotif tapi tempatnya jauh terpisah dari pabriknya dengan upah sesuai dengan output barang yang dihasilkan,padahal kenyataannya pekerjaan tersebut bukan pekerjaan pendukung produksi alias pekerjaan tersebut adalah pekerjaan utama ..Kenapa begitu?di pabrik/tempat kegiatan utama juga ada pekerjaan yang sama dengan yang diborongkan dan karyawan/pekerja bagian tersebut ada yang sudah jadi karyawan tetap dengan begitu pekerjaan tersebut tidak bisa dikatakan pekerjaan penunjang,dan akan menghambat proses produksi.
Proses produksi adalah arus pembuatan suatu barang dari bahan mentah menjadi barang jadi yang sudah siap dijual.Perusahaan menggunakan proses produksi terus-menerus apabila di dalam perusahaan terdapat urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai proses produksi akhir.
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses.
2.        Bagaimana dengan perjanjian kerjanya? Perjanjian kerjanya hanya berupa lisan /tidak tertulis.
3.        Apakah ada program jamsostek? Tidak ada
4.        Kata yang bersangkutan upah selalu dipotong untuk membayar listrik dan gedung,jadi biaya tersebut dibebankan kepada semua pekerja
5.        Berapa hari kerja dalam satu bulan? Kata yang bersangkutan 24 hari kerja.(senin-sabtu)
Ada indikasi banyak sekali pelanggaran hukum ketenagakerjaan dalam kasus tersebut.. Berikut rincian pelanggaran hukum dan sanksinya:
1.        Perlu di pertanyakan surat izin pelaporan pemborongan pekerjaan tersebut dari dinas tenagakerja,jika tidak ada berarti perjanjian kerjanya secara hukum dengan perusahaan pemberi pekerjaan dan perjanjian kerjanya harus secara Tertulis dan didaftarkan ke disnaker. (pasal 5,6,7,9 PERMENAKER 19 2012)
2.        sesuai kepmenaker 150 1999 pasal 2 ayat 1 ,setiap perusahaan wajib mengikut sertakan pekerja borongan /harian dalam program jamsostek,selain diancam dengan sanksi hukuman kurungan (penjara) selama-lamanya 6 (enam) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp50 juta (pasal 29 ayat [1] UU No.3 Tahun 1992) juga kemungkinan dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan izin usaha (pasal 47 huruf a PP No.14 Tahun 1992).
3.        Besaran upah tidak boleh rendah dari UMK,upah tidak boleh dipotong untuk listrik dan biaya gedung tempat kerjanya karena itu semua kewajiban si pengusaha sebagai biaya produksi,pasal 90 ayat 1 UU 13 2003 jo. Pasal 14 ayat 1 Kepmen No. 226/Men/2000
Pengusaha yang membayar upah buruhnya lebih rendah dari upah minimum dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 4 tahun dan/atau denda paling sedikit Rp 100.000.000,- dan paling banyak Rp 400.000.000,- dan tindakan Pengusaha tersebut merupakan Tindak Pidana Kejahatan (Pasal 185 UU No. 13/2003).
4.        jika jumlah hari kerja lebih dari 21 hari dalam 1 bulan maka perjanjian kerjanya menjadi PKWTT atau tetap dan hak-hak pekerjanya sama dengan pekerja tetap sesuai Permenaker 100 2004


Senin, 08 Juni 2015

makalah kewirausahaan kerajinan bahan keras



MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
“KERAJINAN BAHAN KERAS”
Disusun untuk memenuhi mata pelajaran kewirausahaan


Disusun oleh :
1.  Arin Laras Ningtyas       (03)
2.  Audia Megananda                    (04)
3.  Mu’ammiroh Khoiriyah (15)
4.  Paula Agustina               (20)
5.  Ulin Nuryah                             (28)
6.  Zelika Isti Mutmainah    (30)

SMK NEGERI 1 BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan puja dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kamu dapat menyalesaikan makalah kewirausahaan tentang kerajinan bahan keras
Adapun makalah kerajinan bahan keras ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehinggga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kamu tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalh ini.
            Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekuarangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
            Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaat sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca















  
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................        2
DAFTAR ISI ................................................................................................................         3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................        4
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................        5
BAB III PENUTUP ......................................................................................................       13



















  
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang.
Kerajinan merupakan produk hasil kreasi tangan manusia yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan peralatan kehidupan sehari-hari dengan tidak melupakan pertimbangan artistik atau keindahan
Di Indonesia banyak sekali macam kerajinan, diantaranya kerajinan bahan lunak dan kerajinanbahan keras. Kerajinan bahan lunak yaitu kerajinan yang terbuat dari bahan dasar yang bersifat lunak. Sedangkan kerajinan bahan keras merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan dasar yang bersifat keras
Dalam hal ini kita akan mempelajari kerajinan bahan keras yang mana kerajinan bahan keras sudah banyak di produksi di indonesia. Kita sebagai pelajar atau generasi penerus bangsa harus bisa memplajari ata bahkan mempraktekkan cara pembuatah kerajinan bahan keras agar kita bisa melestarikan produk bangsa kita.

1.2    RUMUSAN MASALAH
a)      Pengertian Kewirausahaan?
b)      Tujuan Kewirausahaan?
c)      Manfaat Kewirausahaan?
d)     Ruang Lingkup Kewirausahan?
e)      Keberhasilan dan Kegagalan Kewirausahaan?
f)       Contoh Kerajinan dari Bahan Keras?







BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian kewirausahaan
Pengertian Kewirausahaan Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti :pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuatsesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuatsesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atauberbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru,menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalanoperasinya serta memasarkannya.
Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan PembinaanPengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa: Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilakudan kemampuan kewirausahaan. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukanusaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan. Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnyaadalah seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga dilekatkan padaorang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.
Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah proses mengkreasikan denganmenambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktuyang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resikosocial, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasanserta kemandirian personal.Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki olehseorang wirausahawan yakni: Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru denganmenambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yangdiberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang akan timbul dalamkewirausahaan. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yangmungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.

2.2    Tujuan Kewirausahaan
Bahan ajar mata diklat Kewirausahaan dapat diajarkan dan dikembangkandi Sekolah-sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, dan diberbagai kursus bisnis. Di dalam pelajaran Kewirausahaan, para siswa diajari dan ditanamkan sikap-sikap perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka menjadi seorang wirausaha yang berbakat.
Tujuan dari Kewirausahaan, sebagai berikut:
1.    Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2.    Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3.    Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuankewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu,handal, dan unggul.
4.    Menumbuhkembangkan kesadaran dan'orientasi Kewirausahaanyang tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.

2.3    Manfaat Kewirausahaan
Manfaat sosial kewirausahaan
1.    Memperkuat pertumbuhan ekonomi : menyediakan pekerjaan barudalam ekonomi. Ekonomi saat ini adalah tanah yang subur bagiwirausahawan misalnya : permintaan pelayanan sektor jasa meledak Meningkatkan produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan lebihbanyak barang dan jasa dengan TK dan input lain yang lebih sedikit. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru: komputer digital, mesin fotokopi, laser, power steering.
2.    Mengubah dan meremajakan persaingan pasar : pasar internasionalmenyediakan peluang kewirausahaan.



2.4    Ruang Lingkup Kewirausahaan
Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali
A.  Lapangan agraris
a)      Pertanian
b)      Perkebunan dan kehutanan
B.   Lapangan perikanan
a)      Pemeliharaan ikan
b)      Penetasan ikan
c)      Makanan ikan
d)     Pengangkutan ikan
C.   Lapangan peternakan
a)         Bangsa burung atau unggas
b)        Bangsa binatang
D.  Lapangan perindustrian dan kerajinan
a)      Industri besar
b)      Industri menengah
c)      Industri kecil
d)     Pengrajin (Pengolahan hasil pertanian, Pengolahan hasil perkebunan, Pengolahan hasil perikanan, Pengolahan hasil peternakan, Pengolahan hasil kehutanan)
E.   Lapangan pertambangan dan energi
F.    Lapangan perdagangan
a)      Sebagai pedagang besar
b)      Sebagai pedagang menengah
c)      Sebagai pedagang kecil
G.  Lapangan pemberi
a)      Sebagai pedagang perantara
b)      Sebagai pemberi kredit atau perbankan
c)      Sebagai pengusaha angkutan
d)     Sebagai pengusaha hotel dan restoran





2.5    Keberhasilan dan kegagalan wirausahawan
A.  Keberhasilan Kewirausahaan
1)      Kerja keras. Dalam menjalankan usaha kita perlu menyadari bahwa setiap orang yang menekuni bidang usaha, usaha apapun itu, dituntut untuk memiliki pemikiran untuk selalu bekerja keras dan tekun.
2)      Kerja sama dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial, yang mau tidak mau kita musti bergantung kepada orang lain, maka dari itu semestinyalah kita belajar bergaul dan membawa diri pada orang lain.
3)      Penampilan yang baik. Penampilan adalah cerminan kebersihan hati dan perilaku seseorang, oleh karena itu, untuk menunjang usaha yang kita lakukan maka penampilan juga sangat berperan
4)      Yakin, keyakinan. Segala sesuatu yang dilakukan wujudkan dalam diri kita bahwa kita bisa
5)      Pandai membuat keputusan
6)      Mau menambah pengetahuan. Seorang wirausahawan dituntut untuk selalu belajar dari sekelilingnya, lingkungan sekitarnya dan dari produk-produk yang dibuat.
7)      Pandai berkomunikasi. Belajarlah mengeluarkan kalimat yang baik (sesuai).

B.   Kegagalan Kewirausahaan
1)      Kurangnya dana untuk modal. Tidak semua kegagalan disebabkan karena modal yang tidak ada, akan tetapi sebagian besar kegagalan itu ada karena kurangnya dana
2)      Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis. Berikan suatu jabatan kepada ahlinya, dengan kata lain tempatkan sesuatu pada tempatnya
3)      Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang. Dalam berwirausaha, merencanakan sesuatu, atau menyusun sesuatu perlu disiapkan sebelumnya
4)      Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluti (diteliti). Terkait dengan penjelasan point b diatas, yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya, termasuk tempatkan minat dan bakat dimana orang itu berminat dan berbakat agar usaha atau pekerjaan yang dilakukan menjadi sahabat dan dapat ditekuni dengan baik.



C.   Sebab – sebab Kegagalan Menjalankan Usaha
1)        Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk rajin, tekun, sabar, dan jangan putus asa
2)        Kurang tekun dan teliti
3)        Kurangnya pengawasan
4)        Kemacetan yang sering terjadi
5)        Pelayanan yang kurang baik
6)        Tidak jujur dan kurang cekatan
7)        Kurang inisiatif dan kurang kreatif
8)        Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha
9)        Menyamakan perusahaan sebagai badan sosial, karena salah satu ciri-ciri kalau orang berbisnis harus kikir, kalau badan sosial, ikhlas beramal, karena apabila perusahaan jadi kikir maka ia jelas irit
10)    Banyak pemborosan dan penyimpangan
11)    Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen
12)    Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan
13)    Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang
14)    Memulai usaha tanpa pengalaman dan modal pinjaman
15)    Banyaknya piutang ragu-ragu
16)    Kekeliruan menghitung harga pokok. Dalam melakukan suatu usaha penjualan harus menghitung berapa banyak harga pokok.














CONTOH KERAJINAN DARI BAHAN KERAS
ASBAK DARI BAMBU BEKAS

Bahan
1.      Bambu bekas
2.      Papan bekas
3.      Lem serbaguna
4.      Lem kayu
5.      Amplas
6.      Plitur/pernis

Alat-alat
1.      Gergaji
2.      Pisau/cutter
3.      Gunting

Cara membuatnya
1.      Membuat kerangka
Belah papan dengan lebar 2,5 cm, kemudian potong dengan panjang 12cm, potong miring setiap ujungnya, buat 8 potongan agar menjadi 2 bentuk kotak. Kemudian tempelkan bagian-bagiannya dengan menggunakan lem serbaguna


2.      Belah bambu tipis-tipis (jangan terlalutipis dan jangan terlalu tebal). Kemudian potong dengan panjang 7cm. Karena tipis bisa memotongnya dengan gunting, karena lebih mudah dalam proses pemotongan.


3.      Tempelkan potongan-potongan bambu tadi pada sekeliling kerangka bagian dalam dengan menggunakan lem serbaguna, begitu juga pada kerangka bagian luar, sampai semua kerangka tertutup. Tutup juga bagian bawah kerangka, sampai lubangnya  tertutup, dan tempelkan juga potongan bambu pada kerangka bagian atas, tapi jangan tutup lubangnya, kemudian tempelkan belahan bambu yang agak tebal pada bagian dalam asbak.


4.      Bagian terakhir tempelkan lis bambu pada sekeliling bagian atas dan bagian bawah asbak, kemudian tempelkan potongan bambu untuk menaruh rokok.


5.      Setelah semua bagian-bagian asbak terpasang, lumuri semua bagian-bagian asbak dengan lem kayu sampai celah pada bambu yang ditempel tertutup, dan tunggu sampai lem kering, amplas semua bagian asbak sampai halus, kemudian diplitur/dipernis.




BAB III
PENUTUP

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya
A.      KESIMPULAN
Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukanusaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan. Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga dilekatkan padaorang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.
Kerajinan dari bahan keras banyak sekali manfaatnya juga bahan baku nya juga dapat menggunakan bahan dari bahan bekas. Hasil dari bahan keras bernilai tinggi dan layak jual.

B.       SARAN
Sebaiknya menjadi seorang wirausaha harus memperhatikan aspek sosial dan aspek ekonomi agar berguna bagi masyarakat